- 14/09/2022
- Posted by: Zal
- Category: Berita

Bondowoso 6 September 2022
Musim kemarau kembali melanda Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Dampak tersebut membuat Bondowso kembali mengalami krisis air bersih (kekeringan). Berdasarkan Surat dari BMKG ME.02.03/DT.212/DATIN/VII/2022 tentang Informasi Prakiraan Kondisi Iklim Jawa Timur Agustus – Oktober 2022 diperkirakan curah hujan rendah.
Respon cepat dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso dengan melakukan pemetaan daerah / wilayah yang berpotensi mengalami krisis air bersih ( kekeringan ). Berdasarkan SK Bupati Bondowso ada 11 kecamatan 22 desa dan 45 dusun.
Sebagai langkah preventif mengatasi kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bondowoso lakukan pengiriman air bersih secara rutin dengan Armada 2 unit truk tangki air dengan kapasitas 5000 liter salah satunya ke Desa Purnama Kecamatan Tegalampel bersama Bupati Bondowoso dan rombongan.
Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin menyampaikan bahwa Pemkab akan melakukan langkah jangka panjang untuk mengatasi persoalan krisi air bersih di beberapa Desa, salah satunya di Desa Purnama dengan mengkolaborasikan Organisasi Perangkat Daerah ( OPD) terkait dengan cara pengeboran di titik–titik rawan kekeringan.
Menanggapai hal tersebut, Kalaksa BPBD Bondowoso merespon positif langkah pengeboran yang akan dilaksanakan dengan metode Geolistrik. Sebagai informasi di tahun 2021 BPBD telah melakukan pengeboran dengan metode yang sama di Desa Gayam Kecamatan Botolinggo. Sedangkan di Tahun 2022 pengeboran dengan metode Geolistrik akan bertepat di desa Klekean Kecamatan Botolinggo dan Desa Purnama Kecamatan Tegalampel. (Tim)